Pengintip

Kamis, 19 Maret 2015

Kepo atau Mencari Kabar?

Mustinya aku mengerjakan tugas kuliahku, tapi entahlah. Tak semangat aku menyentuh buku-buku tebal itu. Aku lebih memilih untuk berselancar di dunia maya, bercengkrama dengan media sosial. Orang-orang bilang kegiatan ini kepo tapi kalau aku sendiri lebih memandangnya dengan mencari kabar.

Beberapa waktu lalu temanku meninggal dunia. Teman kuliahku dari awal semester, penjurusan, hingga KKN. Setelah sekian lama tidak bertemu, tidak bertukar kabar, tiba-tiba kabar yang datang adalah kabar duka.

Kejadian ini seolah-olah menamparku secara halus. Sombong sekali aku ini. Tidak tahu menahu tentang kabar seorang teman, bahkan lupa untuk mencari tahu. Hm, payah! Terlalu asyik sendiri menikmati hari-hari tanpa ingin mencari tahu kabar teman sendiri. Tenggelam dalam aktivitas sehari-hari hingga lupa bercengkrama dengan teman walau hanya sekedar haha hihi. Tapi tak mungkinlah aku juga menyapa mereka satu-satu.  Tapi silaturahmi itu penting.

Beruntunglah sekarang ada media sosial ini. Media bersilaturahmi paling instan. Dari sinilah aku bisa mengetahui apakah teman-temanku dalam keadaan bahagia, sedih, sehat, ataupun sakit. Cukup membaca apa yang mereka tuliskan, atau memandang foto yang mereka pasang. Kadang aku tersenyum sendiri melihat apa yang mereka bagi. Aku kasih "jempol biar mereka tahu dari jauh sini aku memerhatikannya.

Sayangnya, kegiatan mencari kabar ini malah dianggap kepo, update status dibilang lebay, berbagi foto dibilang pamer. Jika menanyakan kabar secara langsung terkadang dianggap sepele. Ngajak ketemuan dibilang enggak ada waktu. Kalo kirim pesan peribadi malah ditanya balik "siapa ini?" Hahaahaha.. serba salah. Memang ada orang yang numpang lewat dan ada yang menetap.

Janganlah disepelekan "apa kabar?" Karena ketika seseorang bertanya, sesungguhnya mereka sedang memehatikanmu. Ketika nanti hanya tinggal nama yang ada hanya penyesalan. Mencoba mengingat-ingat apa yang telah terjadi, mengungkapkan yang baik-baik, tapi semuanya percuma karena hanya tinggal sebuah nama.

Siapapun yang membaca tulisan ini biarkan aku tahu kabar kalian seperti apa.

Kabarku? Alhamdulillah baik-baik saja. Sehat tapi suka pusing dikit-dikit, giginya bolong-bolong.
Saat ini aku tinggal di Jakarta Barat, bekerja menjadi seorang Reporter di Majalah National Geographic Kids Indonesia. Badannya tetap gendut. Lagi suka banget jalan-jalan apalagi ke gunung. Sekarang punya pacar namanya Teguh Waspada, tapi kerjaannya berantem melulu. Hihihihi