Pengintip

Rabu, 15 Mei 2013

Bersyukur


Setahun lalu aku bergerak  untuk meninggalkan zona nyaman untuk membuka mata bahwa dalam hidup ini ga selamanya hanya hura-hura. Tuhan kasih kesempatan agar aku bisa melihat bagaimana kehidupan di ujung sana yang jauh berbeda dengan kehidupan disekitarku. Hidup bukan untuk diri sendiri tapi untuk orang lain. Perasaan muak ingin berontak kadang hinggap, tapi salah seorang teman mengingatkan, “di sini kita harus mau terinjak-injak”.

Buat aku meruntuhkan ego dan mengikis gengsi adalah sulit. Rasa itu mungkin tertanam dan mengakar dalam diri. Tapi rasanya setahun kemarin itu adalah sebuah tamparan keras bahwa aku ini bukan siapa-siapa, manusia biasa yang tidak punya kuasa. Aku hanya ingin berbuat baik dan menularkan kebaikan.

Hari ini aku sudah berada dalam ramainya ibu kota. Kembali dengan dunia yang penuh dengan fatamorgana. Tapi Tuhan, tetap membuatku waspada bahwa hidup ini bukan sekedar hura-hura. Aku sendiri terkadang goyah jika melihat fakta-fakta di depan mata ketika keidealisan yang telah aku coba tanam mulai terkikis. Aku merasa kembali hanyut dalam fatamorgana yang ternyata realita.

Jangan sampai satu tahun itu sia-sia. Sebenarnya semua bisa bertahan ketika aku bersyukur dan yakin bahwa aku bisa.

Bersyukur Melissa, dengan apa yang ada, dengan apa yang kamu punya, dan pengalaman yang kamu terima. Bersyukur hingga hari ini kamu selalu bertemu dengan orang-orang yang menjadi pemandu dan orang-orang yang mengingatkanmu tentang kehidupan yang tak terlihat di depan mata. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar