Pengintip

Kamis, 25 Juni 2015

lucu memang kisah cinta itu.

Aku pikir aku berada dalam sebuah kisah cinta yang tepat. Yang akan berakhir dengan indah dalam sebuah pernikahan hingga akhirnya memiliki keturunan yang kelak akan menggantikan aku untuk meniti kehidupan.

Tapi ternyata itu hanya impianku saja. Orang yang aku pikir mencintaiku dengan sepenuh hati ternyata bukan orang yang tepat. Ya, dia meninggalkan aku begitu saja karena ingin kembali hidup bebas sebebas-bebasnya. Dia ngeloyor pergi gitu aja, kabur, seperti seorang maling.

Kepergiannya ini memang dimulai akibat kesalahanku. Kesalahanku yg sangat fatal. Aku sadar aku salah. Dan aku pun coba untuk memperbaiki ini semua dengan berbagai macam cara. Tapi, apa yang aku dapat? DIMENTAHKAN BEGITU SAJA. Mungkin dia merasa seorang dewa kali yah, kata maaf saja tidak cukup. Entah harus diapain. Yang pasti dia terlalu menjadi pengecut yang takut, hingga hanya bisa diam dan kabur.
Yang paling menyakitkan adalah kemarahannya seperti bom. Tersulut dan ketika meledak efeknya merugikan banyak orang. Bayangkan orang2 yang menolongnya dengan tulus, dikecewakan oleh dia karena ngeloyor pergi begitu saja. Tanpa pamit. Berasa orang hebat kali yah. Padahal tidak bisa apa-apa. Siapa orang yang paling tersakiti? Ibu saya. Bayangkan dia dengan sikapnya yang seperti pengecut membuat terluka hati seorang ibu.

Bodohnya aku terlalu menginginkan perbaikan. Ya, aku tidak mau hubungan yang tadinya bahagia menjadi penuh kebencian seperti ini. Melakukan hal-hal bodoh untuk mencoba memperbaiki hubungan agar bisa jalan kembali. Sesuai dengan rencana pada awalnya. Tapi apa yang terjadi? Tuan itu terlalu angkuh. Merasa dirinya setingkat dewa dan kami di sini sebagai seorang perempuan jarus berubah dan dituntut untuk menerima dia apa adanya.

Aku bukan orang yang sabar. Tapi demi jalan yg mulus aku rela sabar, menunggu, berpikir positif, dan mengalah. Rasa sayangku pun hingga tulisan ini dibuat masih setinggi Himalqya.Tapi itu semua tidak diindahkan. Semua yang aku ucapkan seolah2 mental. Tidak ada artinya. Sombong sekali. Nagaikan lagu pas band yg berjudul impresi. Padahal dia pun tidak bisa membuktikan menjadi seorang imam yang baik. Akhirnya aku pun menyerah. Untuk apalah mempertahankan hubungan dengan orang yang pemikirannya terlalu angkuh dan sombong.

Aku memang salah. Tapi jika diingat2 aku pun banyak tersakiti, dibohongi, dan tidak dianggap. Di luar memang kami terlihat oke, padahal di dalam hati kecil ini meringis.

Setidaknya aku sudah mencoba untuk memperbaiki hal ini. Hingga tidak akan ada adegan sepertj di film drama romantis, merasa menyesal kenapa dulu aku tidak mengejarnya kembali. Aku juga sudah mencoba memperbaiki silaturahmi, tapi dia terlalu aangkuh dan ingin memutuskan silaturahmi itu. Merasa Lebih hebat dari Tuhan kayaknya. Padahal Tuhan saja Maha Pengampun.

Sudah cukup rasanya aku mencoba. Lama-lama akupun muak. Padahal tidak ada jaminan dia bisa menjadi imam yang baik. Bayangkan saja, ketika ada masalah dia ngeloyor pergi meninggalkan pekerjaan dan kehidupan yang sedang dia rintis. Bagaimana nanti? Bisa-bisa ketika dia putus asa tidak bisa menghidupi keluarga dia akan kabur meninggalkan aku dengan anak-anakku. Sangat amat memperlihatkan seorang lelaki yang tidak bertanggung jawab.

Dan yang paling lucu, ketika aku mencoba memperbaiki hubungan. Apa coba yang dia minta? Dia meminta aku untuk membiarkannya memakai ganja. HAHAHA. Perempuan bodoh mana yang ingin punya imam tukang ngeganja. Kasian anak-anak aku nanti, akan punya ayab yang tidak bertanggung jawab, tukang kabur, dan mengganja. Menerima dia apa adanya dengan keadaan seperti itu? EGOIS. Terlalu memikirkan diri sendiri.
Akhirnya aku putuskan untuk ikut meninggalkannya. Untuk apa berlarut-larut. Laki-laki mau enaknya doang. Udah dapet yang enak-enak kabur ketika ada masalah.

Dulu banyak yang mengingatkan untuk mencari yg lebih baik. Tapi aku terlalu percaya diri. Aku terlalu yakin bahwa dia akan berubah dan menjadi jagoanku. Terlalu terbuai oleh kata2 manis dan kebaikannya.

Sudahlah memang lucu kisah cinta ini. Aku sangat terpukul hingga tidak tahu lagi makna cinta. Aku akan kubur dalam2 perasaan ini. Dan menganggap cinta itu omong kosong. Cinta itu hanya sebuah kata yg ambigu.

Selamat tinggal cinta. Kamu bullshit.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar