Pengintip

Kamis, 25 Juni 2015

Si Tegas yang Bodoh


“Aku gak ngerti sama kamu, orangnya tegas tapi masalah gini gak bisa tegas”
Ya, aku bodoh memang. Bagaimana aku bisa membenci orang yang aku sayang. Selama hampir tiga tahun, selalu ada setiap harinya. Baik lewat suara maupun raga. Setiap ujung kota Jakarta aku pergi bersama dia. Bukan hanya di sini, bahkan beberapa puncak tertinggi pun kami lalui bersama.Terlalu banyak kenangan di benak ini yang tidak mungkin aku lupa. Kalau saja mudah untuk membenci, tapi kenangan-kenangan ini yang bikin sulit untuk benci. Ada yg hilang dalam relung hati ini.
Tawanya, candanya, kelakuan bodohnya. :’(
Makin benci makin rindu.
Begitulah perempuan, semua pakai perasaan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar