Pengintip

Rabu, 09 September 2015

Selamat malam semesta

Selamat malam semesta,

Lagi-lagi aku menghabiskan malam bersamamu. Di tengah keheningan, yang mana aku hanya bisa mendengar suara pendingin ruangan yang sesungguhnya tidak terasa dingin. Tapi kenapa di tengah keheningan ini terjadi kegaduhan? Aku menoleh ke segala penjuru, tidak ada apapun yang membuat gaduh. Sepi.

Kupastikan kembali, ternyata kegaduhan tersebut berasal dari dalam kepalaku. Setiap malam ragaku lelah, tapi kepalaku ini nampaknya tidak ada lelah-lelahnya untuk berikir. Ketika perasaan dan logika seperti sedang bertengkar di kepalaku ini. Ketika perasaanku menebar memori dan logikaku menangkisnya dengan hal-hal logis. Masing-masing berteriak membuatku pengak. Belum lagi amarahku yang tiba-tiba ikut berkecamuk dalam pikiran. Semuanya bercampur aduk di tengah keheningan ini.

Semesta, ingin rasanya aku mendapatkan ketenangan dan kenyamanan. Aku ingin pulang ke "rumah", yang memberi aku kenyamanan dan keamanan.
Aku sedih semesta,
Kenapa semunya berakhir seperti ini?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar